Selasa, 23 Desember 2008

Selasa, 09 Desember 2008

ringkasan filsafat ilmu

RINGKASAN KULIAH FILSAFAT ILMU PADA, RABU 03 DESEMBER 2008
OLEH: NURRAHMAH/08709251012
Penerapan dalam rumah tangga dapat dilihat dari sosialisasi kepala keluarga dalam membina rumah tangganya. Ketika kita berbicara tentang keluarga maka kita dihadapkan dengan apa yang dinamakan dengan hak dan kewajiban dari anggota keluarga. Wadah dalam suatu keluarga dapat dikatakan sebagaimana komunikasi yang terjalin dalam suatu lingkup keluarga tersebut, sedangkan isi dalam suatu keluarga dapat dikatakan sebagai suami, istri, anak-anaknya serta semua anggota dalam keluarga tersebut. Ketika kepala keluarga bisa menempatkan anggota keluarga diluar dirinya maka dia sudah dapat dikategorikan dalam realisme. Penerapan konsep-konsep hidup dalam keluarga semestinya disesuaikan dengan pemahaman sebagai kepala keluarga dalam memahami dan menghargai anggota keluarganya, dimana ketika kepala keluarga dihadapkan pada permasalahan, sehingga disini dapat bijaksana dalam mengambil keputusan. Kepala keluarga harus dapat mengetahui batas-batas pengetahuan yang dimilikinya, sehingga dalam menentukan suatu keputusan dalam suatu permasalahan dapat menghargai istrinya. Sebagaimana dalam filsafat bahwa: “ orang yang berilmu adalah orang yang mengetahui batas-batas pengetahuannya sendiri”. Dalam membina suatu keluarga kita dapat menerapkan konsep satu kata, satu hati dan satu perbuatan, dimana akan terjadi hubungan yang selaras serta dapat menghargai satu sama lain yang diikuti dengan hati dan diterapkan dengan tingkah laku. Sebagaimana menurut Immanuel Kant bahwa yang dinamakan etik adalah tanggung jawab, kewajiban dan komitmen. Sedangkan estetika adalah bagaimana nilai seninya.Dalam membangun sebuah rumah tangga, kepala keluarga harus bisa menempatkan tanggung jawab dan komitmen dalam aturan yang dibuatnya. Apakah bisa diterima oleh aggota keluarga atau bagaimana? Jangan kita merasa bahwa aturan yang dibuat dapat diterima dengan begitu saja tanpa melihat apakah anggota keluarga merasa nyaman dengan aturan yang dibuat ataukah sebaliknya. Dalam perspektif Islam cara-cara mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan cara guru berguru, apakah dengan kita Sholat cukup dapat mendekatkan diri dengan Allah? Apakah Allah cukup dekat ketika kita menyebut namanya ketika dengan Sholat saja?atau bagaimanakah cara mendekatkan diri agar Allah selalu dekat dengan kita, baik ketika kita duduk, tidur, berdiri, dan semua apa yang kita lakukan. Dalam lingkup filsafat cukup dijelaskan bahwa dalam ajaran Islam menjelaskan sesungguhnya yang Sholat adalah hati kita.




The Review Of Knowledge Phylosophy At, Wednesday 03 Rd December 2008
By: NURRAHMAH/08709251012
The implementation in house holder can be seen from head family socializasion in managing his house hold. When we talk about family, so we faced with duty and rights from the member of family unit in a family. An unit a family can be said communicative each other in that family. Where as the contact of family can be said kind of wife, husband, kids along with all members in that family. When head of family can put the family member out side of him. So, he has already categoried in realism. The implementation of a live concepts in family should be suit with the understanding. As head family in concerning in appreciating the member of his family when the family faced the problem. So here can be wise in taking decision. The head family has to know the limited knowledge they have. He can appreciate his wife in making decision. As in philophy that science people know his own limited knowledge. In managing a family, we can implementate one word concept, be one heart and be one action where it will happen a romantic and appreciate each other followed sincereness and implemented by attitude. As Immanuel Kant said that namely etic is responsibility, duty, and commitment where as esthetic is kind of its art. In bulding a family, a head family have to able to put a responsibility and commitment in rule he made. Can it be received by member of family? Don’t we feel comfortable with the rule or the contrary? In Islamic perpective the way to close with Allah by teacher learned. Do we pray can close to Allah? Does Allah close with use when we say his name by praying? Or how we close in order to Allah always close with us, even when with shit down, sleeping, standing and all things we do. In philosophy is clear enough that Islamic explains as a real pray is in our heart.